Hai para Bloger... Semoga pada sehat?? Aamiin..!!
Sebelum kita ke pokok permasalahan ada baiknya kita menyimak penjelasan tentang Power Supply.
Power Supply (Pencatu Daya) adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain. Secara garis besar, pencatu daya listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu pencatu daya tak distabilkan dan pencatu daya distabilkan. Pencatu daya tak distabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana. Pada pencatu daya jenis ini, tegangan maaupun arus keluaran dari pencatu daya tidak distabilkan, sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masukan dan beban pada keluaran. Pencatu daya jenis ini biasanya digunakan pada peranti elektronika sederhana yang tidak sensitif akan perubahan tegangan. Pencatu jenis ini juga banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada penguat. Pencatu daya distabilkan, pencatu jenis ini menggunakan suatu mekanisme loloh balik untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi tegangan masukan, beban keluaran, maupun dengung. Ada dua jenis kalang yang digunakan untuk menstabilkan tegangan keluaran, antara lain:
- Pencatu daya linier, merupakan jenis pencatu daya yang umum digunakan. Cara kerja dari pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil dengan bantuan Transformator. Tegangan ini kemudian disearahkan dengan menggunakan rangkaian penyearah tegangan, dan di bagian akhir ditambahkan kondensator sebagai penghalus tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini tidak terlalu bergelombang. Selain menggunakan dioda sebagai penyearah, rangkaian lain dari jenis ini dapat menggunakan regulator tegangan linier sehingga tegangan yang dihasilkan lebih baik daripada rangkaian yang menggunakan dioda. Pencatu daya jenis ini biasanya dapat menghasilkan tegangan DC yang bervariasi antara 0 - 60 Volt dengan arus antara 0 - 10 Ampere.
- Pencatu daya Sakelar, pencatu daya jenis ini menggunakan metode yang berbeda dengan pencatu daya linier. Pada jenis ini, tegangan AC yang masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan oleh rangkaian penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer. Cara menyearahkan tegangan tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga 1MHz, dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz.
Pada pencatu daya sakelar biasanya diberikan rangkaian umpan balik agar tegangan dan arus yang keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik.
Sumber: wikipedia
Blok Power Supply pada TV sering sekali mangalami masalah. Untuk itu saya akan men-share pengalamn-pengalaman saya dalam menangani masalah pada Power Supply. Tapi maaf sebelumnya, tulisan ini tidak saya tujukan bagi pengguna TV (user) melainkan sekedar untuk bertukar pengalaman kepada para teknisi guna menambah wawasan dalam bekerja, minimal saya tujukan bagi yang sudah mengerti sedikit tentang elektronika , yang tau cara menggunakan AVO/MULTI METER/MULTI TESTER, dan tau bagaian bagian yang mengandung tegangan tinggi di sirkit TV. Resikonya dan akibatnya tentu Anda tanggung sendiri. Oke langsung saja saya akan membagikan paengalaman-pengalaman saya tentang masalah-masalah yang sering terjadi pada Power Supply dan cara mengatasinya.
Namun sebelum melangkah ada baiknya Anda tengok gambar di atas.. yang dilingkar merah itu adalah bagian rangkaian Power Supply-nya.
MASALAH-MASALAH YANG SERING TERJADI PADA POWER SUPPLY DAN CARA MENGATASINYA
1. Menyebabkan TV mati total (matol)
Hal ini di karnakan tidak ada arus listrik yang masuk ke sirkit Power Supply
Cara mengatasi nya adalah. Check komponen-komponen dibawah ini:
- Kabel listrik dan stop kontak nya
- Sakelar ON/OFF pada TV
- Fuse/Sekrig pada mesin TV
- Resistor 5 Watt
- Dioda penyearah
- Jalur PCB nya
2. Menyebabkan TV mengalami Hubungan Singkat (short-circuit)
Ditandai dengan gejalanya-gejala sebagi berikut:
- Jika TV di hidupkan listrik PLN langsung turun/off (NCB-nya jeglek)
- Jika TV di hidupkan sekrring/fuse pada mesin TV akan putus, jika diganti akan putus lagi, jika diganti sekring yang lebih besar maka jika ada resistor yang 5 watt akan rusak (putus/terbakar).
Gejala-gejala seperti di atas desebabkan pada salah satu komponen Power Supply ada yang terhubung singkat (short)Cara mengatasi nya adalah. Check komponen-komponen dibawah ini:
- Capasitor AC, biasanya berada di dekat sekring/fuse
- Degaussing. yakni kabel yang melingkar di tabung
- Diode Penyearah, ada yang menggunakan 4 buah dioda dan ada yang mengnunakan dioda bridge
- Capasitor yang di paralel dengan dioda penyearah biasanya warna biru berukuran 102/1kv
- Elco tegangan tinggi biasanya berukuran 400-450 Volt
- Transistor Switching atau STR-nya
- Tranformer Switching
4. Menyebabkan TV mati walaupun ada tanda-tanda arus masuk
Hal semacam bisa saja terjadi karna pada bagian keluaran (output) Power Supply ada yang terhubung singkat (short-circuit).
Cara mengatasi nya adalah. Check bagian-bagian dibawah ini. Dari pengalaman saya bagian-bagian yang terhubung singkat (short) itu adalah:
- Bagian Horizontal (Dioda penyearah, Elco 160volt, TR HOT, Flyback, dll)
- Bagian Audio. Ada jenis TV yang jika short pada bagian audio akan menyebabkan Power Supply-nya tidak bekerja
- Dioda zener. Ada jenis TV yang menggunakan dioda zener di bagian keluaran (output) Power Supply-nya, jika dioda zener ini short akan menyebabkan power supply-nya tidak akan aktif. Dioda zener ini berukuran 2W biasanya rusak jika TV terkena sambaran petir dari jala-jala PLN.
4. Penyebab Transistor Switching-nya sering jebol (short).
Cara mengatasinya check komponen-komponen dibawah ini:
- Optocoupler (penjelasan tentang Optocouler ada dibawah)
- Transistor yang berhubungan langsung dengan optocoupler
- Transistor Driver (transistor yang langsung berhubungangan dengan basis Transistor Switching)
- Dioda dan juga komponen yang lain barangkali ada yang melemah (turun nilainya) atau bahkan rusak/short
- Cobalah mengganti Transistor dengan daya yang lebih besar
Note:
1. Untuk menghindari kerusakan Transistor Switching pada saat pengetesan (baru di on-kan langsung jebol) supaya kita tidak mengalami kerugian akibat penggantian TR Swiitchig berkali-kali maka gunakankanlah bolam lampu 60w untuk TV 14-21 dan bolam lampu 100w untuk TV 25-29. Caranya, lepaskan sekring pada mesin TV dan gantilah dengan bolam lampu tersebut tentu dengan di sambung pakai kabel.
Setelah lampu tersambung maka coba On-kan TV, jika lampu menyala terang dan tidak meredup maka Power Supply belum beres masih ada yang short periksa kembali bagian-bagiannya. Jika lampu menyala terang sebentar kemudian meredup atau bahkan padam maka Powwer Supply sudah tidak short lagi.
2. Diantara komponen-komponen diatas yang paling sering mengalami kerusakan adalah Transistor Switching maka dari itu sebelum menge-check komponen lainnya ada baiknya terlebih dahulu Anda check Transistor Switching-nya barang kali saja short, jika ternyata TR-nya bagus baru Anda telusuri mulai dari urutan awal.
Jika TR-nya short makan gantilah dengan yang baru tapi jangan lupa juga periksa transistor drivernya dan komponent lainnya dan pastikan dalam keadaan baik semua sebelum Anda memasang Transistor Switching.
makasih gan, infonya sangat membantu ane
BalasHapussolder uap
Trimakasih Ga. 🙏
BalasHapusBagi Saya ini PeLajaran Yg Sangat Luar Biasa.
Mas ada vidionya??? Kalau ada link vidio atau youtube diminta mass🙏
BalasHapus